Another
adalah film Anime Jepang diangkat dari cerita fiksi misteri horor novel karya
Yukito Ayatsuji, yang diterbitkan pada tanggal 29 Oktober 2009 oleh Kadokawa
Shoten . Sebuah manga adaptasi oleh Hiro Kiyohara itu serial antara Mei 2010
dan Januari 2012 isu dari Kadokawa Shoten yaitu Ace Young . Sebuah TV anime
seri yang diproduksi oleh Pekerjaan PA perdana pada tanggal 10 Januari 2012,
dan sebuah film live-action akan dirilis di bioskop Jepang pada tanggal 4
Agustus 2012.
Novelnya sendiri pertama terbit sebagai cerita bersambung
pada majalah Yasai Jidai milik penerbit Kadokawa Shoten, antara jilid Agustus
2006 sampai Mei 2009. Versi kompilasinya diterbitkan dalam dua versi, tankoubon
pada Oktober 2009, dan bunkobon pada September 2011 dengan disertai
gambar-gambar ilustrasi yang dibuat oleh Noizi Ito (desainer karakter untuk
seri Suzumiya Haruhi serta Shakugan no Shana). Desain karakter untuk versi
animenya dibuat berdasarkan desain yang dibuat olehnya.
“Siapakah yang mati?”
Alur Cerita dimulai Pada tahun 1972, seorang mahasiswa
kehormatan yang sangat populer bernama Misaki meninggal setengah jalan melalui
tahun ajaran di kelas Yomiyama Utara Tengah School 3-3. Sisa dari siswa, hancur
karena kerugian yang tidak terduga, memutuskan untuk melanjutkan seolah-olah
teman sekelas mereka masih hidup, akan sejauh untuk menjaga meja di tempat dan
membawanya ke upacara wisuda. Namun tidak ada yang bisa menjelaskan mengapa
teman sekelas mereka, sudah mati dan dikuburkan, hadir pada foto wisuda.
Pada musim semi 1998, 15 tahun mahasiswa Koichi Sakakibara tiba dari Tokyo
di Yomiyama, untuk tinggal bersama kakek-neneknya sementara ayahnya bekerja di
India . Dia transfer ke Kelas 3-3, tapi rindu beberapa minggu pertama sebagai
pneumotoraks terus dia di rumah sakit.
Sementara di rumah sakit, ia
menerima kunjungan dari teman-teman sekelasnya dan bertemu dengan seorang gadis
misterius mengenakan seragam sekolahnya yang disebut Mei Misaki, yang tampaknya
akan mengunjungi kamar mayat .
Setelah pulih, Koichi pergi ke sekolah dan
mencoba untuk beradaptasi. Nya bibi Reiko-san, seorang guru di Yomiyama Utara, memberinya beberapa petunjuk, tapi, seperti rekan-rekannya, tetap mengelak
ketika datang ke perilaku mereka terhadap Mei, yang mereka memperlakukan
seolah-olah dia tidak ada. Koichi lebih lanjut bingung dengan suasana misteri
di sekitar Kelas 3-3 dan fakta bahwa itu terisolasi dari kelas lain, bahkan
berlatih PE secara terpisah.
Hal yang tiba-tiba datang ke kepala ketika
salah satu teman sekelas Koichi itu, Yukari Sakuragi, slip sementara berjalan
menuruni tangga dan mati, tertusuk di ujung tajam payungnya.
Ini adalah
salah satu banyak kematian yang berkaitan dengan Kelas 3-3 yang memiliki Koichi
dan teman-temannya Mei, Naoya Teshigawara, Tomohiko Kazami, dan Yuya Mochizuki,
mencoba mengungkap misteri tahun 1972 yang Misaki dan "bencana" tidak
masuk akal yang telah menyerang Kelas 3-3 sejak itu.
“Aku bisa melihat warna kematian.”
Lebih baik aku tidak cerita lebih banyak. Soalnya salah satu
daya tarik anime ini adalah pada bagaimana kita, bersama Koichi, sedikit demi
sedikit memahami situasi yang terjadi.
Inti cerita Another adalah seputar bagaimana Koichi dan
teman-teman sekelasnya berupaya menemukan cara untuk lolos dari fenomena
kutukan kematian aneh yang melanda kelas 3-3. Ceritanya, akibat perbuatan para
murid kelas 3-3 angkatan tahun 1972 dalam menganggap Misaki yang sudah wafat
masih ada, kelas 3-3 SMP Yomiyama menjadi lebih dekat ke ‘kematian’ daripada
semestinya. Hal ini mengakibatkan fenomena aneh yang menghadirkan salah seorang
‘warga kelas yang telah mati’ kembali ke antara mereka, menjadikan jumlah warga
yang ada menjadi ‘lebih banyak’ daripada semestinya. Jumlah yang lebih banyak
dari semestinya ini mendorong alam(?) untuk mengurangi jumlah itu kembali,
mengakibat terjadinya kecelakaan dan kematian beruntun sepanjang tahun dengan
cara yang aneh gitu. Mirip seperti yang ada di film Final Destination. Dengan
korban-korbannya meliputi para warga kelas dengan salah seorang kerabat mereka.
Menariknya, ingatan seluruh warga Yomiyama (dalam satu
kota!) akan ‘termodifikasi’ begitu fenomena ini dimulai, membuat semua orang
tak lagi bisa membedakan siapa di antara mereka yang sesungguhnya telah ‘mati’.
Bahkan orang yang ‘mati’ pun mungkin tak sadar bahwa dirinya sebenarnya sudah
mati. Hanya petunjuk-petunjuk tersamar dari detil-detil ingatan yang tidak
sinkron yang mereka punya saja yang menjadi petunjuk akan adanya sesuatu yang
tak beres. Barulah sesudah tahun ajaran berakhir, ingatan mereka akan kembali
seperti semula, dan segala kenangan yang berhubungan dengan teman mereka yang
sebenarnya mati itu akan terhapus.
Di awal cerita, dikisahkan bahwa telah ditemukan suatu cara
untuk mengatasi fenomena kematian ini, yang meski tak efektif, merupakan
satu-satunya cara yang saat itu mereka punya. Pokoknya, segalanya jadi seputar
kerahasiaan, hubungan antar orang, dan misteri masa lalu. Tentang siapa di
antara teman-teman sekelasnya yang bisa Koichi percaya. Tentang siapa Misaki
Mei sesungguhnya, dan kenapa seolah hanya dirinya seorang yang bisa melihatnya.
Lalu tentang petunjuk-petunjuk yang bersemayam di rumah keluarga kakek-nenek
Koichi sendiri. Dari sanalah, cerita Another kemudian bergerak.
Anamnesis
Berbicara soal teknis, Another sebenarnya tak terlalu
menonjol. Visual latarnya sangat keren, dengan warna-warna gelap dan tajam.
Nuansa retro tahun 1998 yang dihadirkan di Yomiyama benar-benar sangat terasa.
Hanya saja, desain karakter Noizi Ito menurutku agak kurang cocok untuk latar
horor. Kesannya agak terlalu manis, dan kurang memiliki sisi gelap seperti
konsep yang diusung adaptasi anime Higurashi no Naku Koro ni, misalnya. Dalam
adegan-adegan dinamis, pergerakan karakternya juga jadi sedikit terkesan kurang
alami. Seakan mereka hanya bisa melakukan pergerakan tiba-tiba, tanpa bisa
mengalir.
Sebenarnya, ada sedikit perdebatan soal desain ini juga.
Sebagian penggemar sebenarnya lebih menyukai desain karakter yang dibuat
Kiyohara Hiro dalam versi adaptasi manganya, yang diserialisasikan antara Mei
2010 sampai Januari 2012 di majalah Young Ace Kadokawa Shoten. Tapi kurasa
pihak studio animasi akhirnya merasa bahwa di samping gaya gambar Ito sejak
awal lebih dikenal, desain karakter beliau memang merupakan desain karakter
yang orisinil untuk seri ini.
Pergerakan karakter yang agak kayak boneka itu entah secara
kebetulan atau gimana, memang sinkron dengan tema ‘boneka’ yang dimiliki seri
ini. Dikisahkan, ibu Misaki Mei yang sangat misterius merupakan seorang
pengrajin boneka, dan itu ada hubungannya dengan mata kiri Mei yang tertutup
eye patch. Di episode-episode awal, bahkan ada frame-frame animasi yang secara
acak tiba-tiba menampilkan gambar boneka bersama setiap pergantian adegan. Tapi
mungkin karena dirasa mendistraksi perhatian pemirsa, meski menyeramkan,
frame-frame boneka tersebut nampaknya diputuskan untuk disingkirkan.
Dari segi suara, anime ini benar-benar tak ada masalah. Lagu
pembukanya dibawakan oleh Ali Project. Jadi bisa kau bayangkan nuansa seramnya.
Lagu penutupnya sendiri buatku serasa menghanyutkan.
Dari segi eksekusi, ada beberapa bagian yang terkesan lemah
akibat plot ceritanya yang memang dimulai dengan lambat. Ada banyak karakter
yang terlibat, dan kerap kali kita akan kesulitan mengingat detail mengenai
tiap karakter. Tapi ceritanya benar-benar masih bisa diikuti. Lalu meski
pembangunan suasananya masih bisa lebih baik, adegan-adegan horornya memang
menakutkan.
Soal plotnya sendiri, sebenarnya Another memiliki pola
perkembangan cerita yang klasik. Ada cara pemaparan karakter yang agak aneh dan
terasa kurang wajar. Cuma mungkin karena dibawakan secara baik, dan sudah lama
tak ada cerita macam begini juga, nuansa klisenya jadi tak terlalu kentara.
Ceritanya benar-benar lambat sih. Tapi soal itu kurasa tak bisa diapa-apakan
lagi.
Mengikuti 12 episode Another membuatku benar-benar
bisa menghargai upaya pembuatnya untuk menyajikan horor. Aku juga jadi harus
mengakui kalau seri Higurashi no Naku Koro ni yang kutonton dulu benar-benar
merupakan salah satu anime horor misteri terbaik yang pernah ada dan sulit
tersaingi hingga hari ini. Agak disayangkan juga karena meski Another memiliki
desain karakter tak kalah menarik, kita kurang kesampaian untuk bisa mengenal
para tokoh yang ada serta hubungan di antara mereka secara lebih mendalam.
0 komentar:
Posting Komentar